Pemberian itu berupa :
- Satu set suruh ayu, sebagai perlambang harapan tulus supaya mendapatkan keselamatan.
- Seperangkat pakaian untuk penganten wanita, termasuk beberapa kain batik dengan motif yang melambangkan kebahagiaan hidup.
- Sebuah stagen, sebagai pertanda kuatnya tekad.
- Beberapa hasil bumi seperti beras, gula, garam, minyak goreng, buah-buahan dan sebagainya yang melambangkan hidup kecukupan dan sejahtera bagi keluarga baru..
- Sepasang cincin kawin untuk kedua mempelai, dan
- Sejumlah uang yang diserahkan oleh calon mempelai pria secara simbolik sebagai sumbangan untuk pelaksanaan upacara perkawinan.
Tradisi Nyantri Mempelai Pria
Pada umumnya, sewaktu rombongan keluarga temanten pria pulang dari upacara midodareni, calon penganten pria juga ikut diajak pulang. Tetapi, bila calon mempelai pria nyantri, maka dia ditinggal di rumah calon mertuanya. Tentunya, untuk melakukan nyantri, juru bicara keluarga masing-masing telah bertemu untuk membicarakan hal ini. Namun, meski calon mempelai pria tinggal di rumah mempelai wanita, dia tetap tidak diperbolehkan bertemu dengan calon istrinya dan sesudah itu diantar ke kamar tidur untuk beristirahat.
Nyantri dilaksanakan untuk segi praktisnya saja. Mengingat besok pagi dia sudah harus didandani untuk pelaksanaan ijab kabul atau pernikahan. Selain itu nyantri juga dimaksudkan untuk keamanan pernikahan karena kedua calon mempelai sudah berada di satu tempat.
0 comments:
Posting Komentar